September 2019 - PP Darul Karomah Gunung Jati

Kramat Kraton Pasuruan Jawa Timur

SELAMAT DATANG DI BLOG PP DARUL KAROMAH GUNUNG JATI KRAMAT KRATON PASURUAN

Post Top Ad

Sabtu, 14 September 2019

Kumpulan Kata Bijak Maulana Habib Luthfi bin Yahya

September 14, 2019 0

Berikut ini beberapa untaian kata Habib Luthfi bin Yahya yang bisa kita jadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari

1. Perselisihan para ulama fiqih ibarat biji mangga, tumbuh bercabang kemudian menumbuhkan ranting, dari ranting kemudian muncul dedaunan dan buah-buahan yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda.

2. Salah satu sebab kenapa aku memperoleh derajat terhormat saat ini adalah karena aku sangat menghormati guru-guruku.

3. Sesama wali quthub meski memiliki pangkat kewalian yang sama tetapi memiliki sirr atau rahasia yang berbeda. Salah satu hikmahnya adalah agar tidak ada kecemburuan diantara makhluk Allah.

4. Jangan sekali-kali melupakan guru yang telah mengenalkanmu dzahir-dzahir syariat, terlebih guru mursyidmu yang telah membimbing-mu menuju Allah.

5. Rahasia Allah terletak padamakhlukNya.

6. Jangan kau akui keilmuan seorang alim yang suka mencerca para auliya’ dan ulama.

7. Rizki itu ibarat tangki mobil, sudah ada takarannya gak bisa dilebihkan atau dikurangi. Kalau dilebihkan bisa-bisa luber dan kalau dikurangi bisa-bisa pengemudi tidak sampai ketujuan.

8. Rizki itu ada dua, Tajrid dan Kasbi. Rizki Tajrid diperoleh tanpa melalui ikhtiar, inilah karunia yang Allah berikan kepada para auliya' (kekasih Allah). Sedang rizki Kasbi didapat melalui proses ikhtiar.

9. Qana’ah dan zuhud adalah pakaian tani yang kita gunakan untuk menggarap lahan disawah,pelindung dari kotoran-kotoran dan lumpur yang bisa menodai tubuh kita dikala menggarap lahan. Begitulah kaum sufi memandang dunia, mereka tetap bekerja, ikhtiar mencari rizki dengan bersikap qana’ah dan zuhud agar kotoran dunia tidak mengotori hati mereka yang bersih.

10. Anda keliru jika menyangka para ulama sufi tidak kaya. Al-Imam Abul Hasan asy-Syadzili memiliki empat ekor kuda paling mahal di masanya, kereta kudanya memiliki dua roda yang dihiasi mutiara dan batu mulia, tapi tidak sedikitpun kemegahan kereta kuda itu mengisi relung hatinya. Bahkan ketika ada orang yang takjub akan kemegahan kereta kudanya dan sangat menginginkan apa yang dimiliki sang sufi, asy-Syadzili lantas memberikan kereta kudanya untuk orang tersebut.

11. Tidak usah memikirkan kekeramatan, yang penting kalian mendalami sekaligus mengamali secara benar dzahir-dzahir syariat.

12. Aku tidak pernah belajar komunikasi dengan arwah di alam barzakh. Aku bisa karena memiliki mahabbah (kecintaan) kepada meraka. Ilmu seperti itu tidak usah dipelajari, berbahaya, karena kalian belum bisa membedakan mana arwah para wali dan mana arwah yang merupakan jelmaan iblis.

13. Hikmah di balik tanaman yang diletakkan di atas kuburan adalah untuk meringankan adzab si ahli kubur. Karena selama tanaman itu masih hijau, dia (tanaman) bertasbih memujiNya. Hal inilah yang menjadi sebab turunnya rahmat diringankan siksaan si ahli kubur.


Read More

Pesan Maulana Habib Luthfi bin Yahya

September 14, 2019 0
Tentang Pentingnya Mutholaah, Hidmah Dan Kirim Hadiah Fatehah Kepada Guru

Jangan pernah tinggal mutholaah,dan jangan bosan mengulang-ngulanginya walaupun kitabnya hanya satu.sebab jika rajin mutholaah dengan berkah mu'allif,insya Alloh di futuh oleh Alloh.

Imam-imam kita itu karya-karyanya luar biasa,Imam Ibnu Hajar tiap malam baca sholawat sebanyak 20 ribu, Imam Nawawi 40 ribu, dan Syaikh Abi Zakariya al-Anshari tiap malam baca sholawat sebanyak 30 ribu. sampai ketika disebut nama Rosululloh hati mereka bergetar.

Yang kedua,jangan tinggal hidmah kepada guru walaupun hanya sedikit, itu yang menjadikan sebab terbukanya mafahim yang luar biasa.

Yang terakhir, jangan tinggal kirim hadiah fatihah kepada guru, saya paling tidak suka kalau ada santri sampai melupakan gurunya, sebab kunci futuh itu ada di tangan guru, walaupun si santri lebih alim dari gurunya.

Dulu selama di pondok, saya ikut mencangkul, Matun ( menyiangi padi) , Derep ( memanen) . semua itu saya kerjakan atas perintah guru.

Selama di pondok, Saya tidak pernah menempatkan diriku sebagai seorang Sayyid ( Habib)
saya selalu menempatkan diriku hanya sebagai seorang santri. walaupun sebenarnya guruku ( Kiai Muhammad Kaukab bin Muslim bin Sholeh) tahu nasabku. Pendiri Pondok Pesantren benda kerep yakni Kiai Sholeh, itu murid buyutku ( Habib Umar bin Thoha bin Yahya Indramayu)

Beliau sholat berjamaah subuh dengan wudhu sholat isya sebagai ma'mum di belakang Habib Umar selama 25 tahun.

kalau mau mencari orang-orang yang alimnya melebihi Kiai Sholeh, banyak kita temui, tapi kalau mau mencari orang yang pangkat kewalianya tinggi seperti beliau, jarang kita temui.

Semoga Bermanfaat
Read More

Rabu, 11 September 2019

Antara Tawakal dan Usaha

September 11, 2019 0
Sering orang salah kaprah dalam memahami maksud dibalik ikhtiar dan tawakal. Ikhtiar yaitu mutlak wujud usaha kita. Sedang tawakal merupakan wujud pasrah diri. Dua hal yang sekilas sama sekali silang pandang dan
berlawanan. Ibarat dua garis, yang satu membujur horizontal, yang satu tegak lurus vertikal. Orang berdalih menuhankan tawakal dan enggan berusaha karna menyangka seluruh yang terjadi di kehidupan ini memanglah sudah jadi rangkaian takdir. Gerbong panjang yang ditarik lokomotif serta tidak mungkin keluar jalur. Rejeki tak bakal lari pergi, dan jodoh tak bakal tertukar. Akan tetapi benarkah demikian?

Sebagian cerita yang diabadikan dalam kitab- kitab hadis mungkin layak dijadikan pertimbangan akan bagaimana bijaknya kita bersikap.

Alkisah, salah seorang sahabat nabi yang datang membawa unta hendak memasuki masjid. Sebelum dia meninggalkan untanya, terlebih dulu dia bertanya kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.“ Apakah saya tinggalkan saja unta ini dan bertawakal?”

Nabi Muhammad Saw dengan bijak menjawab,“ ikatlah dulu, setelah itu bertawakal.”

Teladan lain yang jelas-jelas menghentak hati kita datangnya justru dari Nabi Muhammad Saw itu sendiri. Di masa muda saat sebelum diangkat menjadi rasul, beliau bekerja. Beliau berdagang ke negri Syam, membawa amanat dari Sayyidah Khadijah Ra. Juga sesudah diangkat menjadi rasul, Nabi Muhammad Saw tidak serta-merta duduk diam menanti kemenangan dan pertolongan melawan para penentang agama Islam yang telah Allah SWT janjikan. Tetapi Nabi Muhammad Saw“ menjeput” kemenangan dengan perjuangan berat melewati ganasnya terik bukit di siang hari bulan Ramadhan pada perang badar kubra. Juga beberapa pertempuran lain, dengan harga mahal nyawa para sahabat beliau. Termasuk salah satu orang terkasih Nabi Muhammad Saw sendiri, sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib Ra.

Satu kata mutiara dari sahabat terdekat Nabi Muhammad Saw, sahabat Umar bin Khattab Ra.“ Janganlah seorangpun dari kalian berpangku tangan dan tidak bekerja, seraya berdoa,‘ oh Tuhan, berilah aku rizki’. Sedangkan kalian semua tahu jikalau langit tak pernah menurunkan hujan emas dan perak.

Masih dari sahabat Umar bin Khattab Ra, beliau menambahkan.“ Mutawakkil, orang yang disebut bertawakal adalah mereka yang menanam biji di tanah, lalu berpasrah diri.”

Ungkapan lain yang lebih“ pedih” datang dari Syaikh Raghib al-Asbihani.“ Orang yang menganggur itu berarti sudah tercabut sisi manusiawinya. Bahkan sisi kemakhluk hidupannya. Dan jadilah dia segolongan dengan benda-benda mati.

Pada akhirnya, memanglah tawakal merupakan murni aktivitas hati. Sebagaimana diungkapkan dalam Risalah Qusyairiyah. Namun usaha lahir tidaklah mempengaruhi kemurnian sikap tawakal.

Penting, bahwa sesungguhnya tawakal itu bertempat di dalam hati. Sedangkan usaha lahiriyah tidaklah menghapuskan keberadaan tawakal tersebut di hati, setelah seorang hamba meyakinkan dirinya bahwa takdir adalah semata kehendak Allah SWT. Maksudnya, segala kesulitannya adalah kepastian Allah, dan bila sesuatu hal yang diharapkan bertepatan terjadi, adalah semata karena dimudahkan Allah SWT.”

Kita sampai pada kesimpulan, bahwa definisi tawakal sejatinya adalah memasrahkan segala sesuatu kepada Allah SWT, dan berpegang padaNya. Dengan catatan tetap ada langkah dan usaha untuk menggapai urusan yang kita maksudkan tersebut.

Sebuah maqolah indah yang dilansir oleh Syaikh Abdul Karim al-Qusyairi dalam risalahnya layak kita jadikan bahan renungan untuk menambah semangat kita mengais rezeki, tanpa mengesampingkan sifat tawakal.

Sahl Ibn Abdillah berkata,‘ tawakal adalah sifat Nabi Muhammad saw, sedangkan bekerja adalah sunnah beliau. Maka, barang siapa yang mengikuti sifat beliau, janganlah sampai meninggalkan sunnah beliau.

Semoga Bermanfaat
Read More

Sabtu, 07 September 2019

gunungjati channel

Opening haflah imtihan Pondok Pesantren Darul Karomah Gunung Jati

Puisi Pondok Pesantren Darul Karomah Gunung Jati

Kenangan Wisudawati Perfecty An Najihah Pondok Pesantren Darul Karomah Gunung Jati

Syauqul Musthofa Terbaik 3 Festival Banjari di Desa Pasinan Lekok

Albanjari Pondok Pesantren Darul Karomah Gunung Jati Kramat

Acara Silaturrohim PP Darul Karomah Gunung Jati Kramat kraton pasuruan

Upacara HUT RI DI PP.Darul karomah gunung jati kramat kraton pasuruan

PP. Gunung jati

Film Dokumenter Pondok Pesantren Darul Karomah Gunung Jati JADUL

HAFLAH IMTIHAN PP.DARUL KAROMAH GUNUNGJATI PUTRI

Rabu, 04 September 2019

Kumpulan Galeri

September 04, 2019 0

 Buka Bersama Santri Putri Gunung Jati















Read More

Pondok Pesantren Darul Karomah GUNUNG JATI

September 04, 2019 0

Pondok Pesantren Darul Karomah GUNUNG JATI adalah Pesantren yang didirikan pada tahun 1960 oleh Al-Marhum KH. MUNIF bin KH. ABD KARIM diatas tanah yang telah di tentukan oleh ayah beliau (KH.ABD.KARIM)

Maksud dan tujuan didirikannya Pomdok ini adalah untuk menampung mendidik dan mengajar para santri dalam masalah agama dan masalah umum.

Konsep yang dikembangkan adalah pendidikan dan pengajaran yang mengarah pada kualitas santri yang paripurna dan memiliki akhlaqul karimah

Pada saat ini Pondok Pesantren Darul Karomah Gunung jati dibawah pimpinan KH. Nursalim Munif. KH. Hidayatulloh Munif, KH. Jazuli Munif (Sebagai Dewan Pengasuh) dan dibantu oleh Para Asatidz dan Asatidzah


Read More

Post Top Ad